Polda Babel & PT Timah Sulap Ribuan Knalpot Brong Jadi Rumah Ikan di Laut Bangka
Rumah ikan dari knalpot brong menjadi inovasi baru yang menarik perhatian publik. Program ini digagas Polda Kepulauan Bangka Belitung bersama PT Timah Tbk. Tujuannya memperbaiki ekosistem laut dan membantu nelayan pesisir.
Inovasi Lingkungan dari Ribuan Knalpot Sitaan
Pangkalpinang, Bangka Belitung — Inovasi unik muncul dari kolaborasi antara Polri dan industri pertambangan — di mana ribuan knalpot motor bekas atau “brong” yang ditindak oleh Polda Kepulauan Bangka Belitung kini disulap menjadi rumah ikan atau rumpon bawah laut. Program bersama dengan PT Timah Tbk ini melibatkan pengumpulan 2.100 unit knalpot brong yang kemudian diolah dan ditenggelamkan di perairan Pantai Rebo, Kecamatan Sungailiat, Bangka.
Direktur Lalu Lintas Polda Kepulauan Babel, Kombes Pol Pringadhi Supardjan, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari pemikiran untuk memberikan fungsi baru bagi knalpot ilegal yang selama ini hanya menjadi sumber kebisingan dan polusi suara. “Rumpon berperan penting untuk menjaga ekosistem laut, jadi kita berpikir knalpot ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan rumah ikan,” ujarnya.
Proses Pembentukan Rumah Ikan dari Knalpot Brong
Prosesnya dimulai dengan pengumpulan knalpot hasil operasi lalu lintas selama beberapa tahun. Setelah dibersihkan dan dipersiapkan, knalpot-knalpot tersebut dirangkai menjadi struktur rumpon dan kemudian diangkut menggunakan kapal untuk ditenggelamkan secara bertahap ke dasar laut di kawasan yang ditetapkan. Dalam peluncuran awal, lima unit rumpon dari knalpot telah dilepas ke laut.
Tujuan dari program ini adalah tiga-lima sekaligus: menjaga kelestarian lingkungan laut, meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan, serta mendukung potensi wisata bahari di Bangka Belitung. Pengelola Produksi Perikanan Tangkap Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Bangka mengapresiasi langkah tersebut dan menyebut bahwa rumpon memiliki fungsi strategis. “Kebiasaan nelayan kita kan kalau mau ke laut ya cari titik-titik ikan dulu — kalau sudah tahu titik rumpon itu langsung ke titik rumponnya,” kata salah satu pejabat Dinas.
Dampak Ekonomi dan Dukungan Ekosistem Biru
Dampak ekonomi diharapkan mulai muncul ketika titik-titik rumah ikan dari knalpot ini mulai ramai dihuni ikan dan biota laut lainnya. Hal ini bisa meningkatkan jumlah tangkapan nelayan dan memberikan efek positif pada kesejahteraan masyarakat pesisir. Tidak hanya itu, melalui sinergi dengan PT Timah dan pelibatan mahasiswa serta masyarakat, program ini juga menjadi contoh implementasi ekonomi biru yang berkelanjutan.
Meskipun langkah ini mendapat apresiasi, tantangan tetap ada. Pembersihan knalpot agar aman bagi lingkungan, pengukuran keberhasilan rumpon-brong secara jangka panjang, serta sosialisasi kepada nelayan lokal menjadi bagian penting agar program berjalan lancar. Polda Babel dan PT Timah menegaskan bahwa agenda ini akan terus dilanjutkan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekosistem laut dan memberdayakan masyarakat pesisir.
Dengan begitu, program “knalpot brong menjadi rumah ikan” bukan hanya sekadar simbol, tapi langkah konkret menuju pelestarian laut sekaligus pemberdayaan nelayan. Jika berhasil, Bangka Belitung bisa menjadi contoh nasional bagi kolaborasi antara penegakan hukum, industri, lingkungan, dan masyarakat.
Baca juga berita nasional lain di Suara Kabar Media: Miliaran Terpanggang! Mobil Pengangkut Uang Bank BNI Terbakar di Polewali Mandar, Rp 4,6 Miliar Ludes dalam Sekejap – Suara Kabar Media Miliaran Terpanggang! Mobil Pengangkut Uang Bank BNI Terbakar di Polewali Mandar — Rp 4,6 Miliar Ludes dalam Sekejap
Informasi mengenai konservasi laut Indonesia dapat dilihat di situs resmi KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan
























