1763902389-4080x2296
Pemulung di Bekasi Tewas Akibat Ledakan Diduga Selongsong Mortir Saat Digunakan Gerinda

Bekasi – Seorang pemulung di Kabupaten Bekasi tewas seketika setelah sebuah benda yang diduga selongsong mortir meledak di lokasi permukiman, Minggu (23 November 2025) sore. Peristiwa tragis ini terjadi di Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, dan menggemparkan warga setempat.

Korban, yang bekerja sebagai pemulung, membawa pulang benda logam tersebut setelah menemukannya saat mencari rongsokan. Tanpa menyadari potensi bahayanya, ia berinisiatif memotong bagian benda berpotensi peledak itu menggunakan gerinda di rumah mertuanya. Ledakan pun terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, mengakibatkan korban langsung meninggal dunia di tempat.

Warga yang mendengar suara dentuman keras berhamburan ke luar rumah. Salah seorang saksi menyatakan: “Suaranya sangat keras, langsung berdentum dan muncul asap hitam.” Setelah ledakan, ditemukan serpihan logam di lokasi yang menunjukkan bahwa benda tersebut bukan sekadar sisa logam biasa.

Polisi dari Polsek Babelan turut hadir dan melakukan sterilisasi lokasi bersama tim Jibom. Petugas memastikan area sekitar aman dan mulut selongsong benda besar yang diduga mortir tersebut dibawa untuk diperiksa lebih lanjut. Kepala Polsek memberikan keterangan bahwa korban sempat diingatkan oleh keluarga untuk tidak mengutak-atik benda asing tersebut, namun korban tetap mencoba memotongnya hingga akhirnya tragis.

Menurut para ahli bahan peledak, meskipun sebuah selongsong mortir terlihat tak aktif, gesekan dari gerinda atau pengaruh panas dapat memicu pemicu internal sehingga menyebabkan ledakan yang sangat kuat. Ledakan semacam ini sangat berbahaya terutama jika terjadi di lingkungan padat penduduk.

Di lokasi kejadian, istri dan keponakan korban berhasil selamat, meski berada tak jauh dari pusat ledakan. Peristiwa ini memberikan pukulan emosional bagi keluarga dan lingkungan sekitar, yang menuntut agar pengelolaan barang‐barang bekas peledak di pemukiman lebih serius diawasi.

Pihak kepolisian menegaskan akan melakukan penyelidikan mendalam untuk menentukan asal benda yang meledak, apakah merupakan sisa alat militer, benda ilegal, atau temuan bekas perang yang tidak ditangani properti. Mereka juga meminta masyarakat agar tidak mengambil dan mengutak-atik benda mencurigakan yang ditemukan. “Benda seperti ini bisa sangat berbahaya walau sudah lama,” ujar perwira polisi.

Tragedi ini kembali memunculkan sorotan terhadap perlindungan lingkungan pemukiman dari bahaya bahan peledak dan sisa perang. Aktivis lingkungan dan pejabat setempat mengingatkan bahwa kampung‐kampung yang berada di sekitar industri atau jalur perang lama memerlukan edukasi serta patroli rutin untuk mendeteksi potensi bahaya.

Korban pemulung ini menjadi pengingat bahwa pekerjaan di sektor informal seperti pemungutan rongsok memiliki risiko tersembunyi—termasuk menemukan benda berbahaya. Pemerintah daerah diimbau untuk memperkuat program sosialisasi bahaya bahan peledak tak dikenal, serta meningkatkan kapasitas penanganan cepat oleh tim respons lokal.

Bagi warga Kota Bekasi dan sekitarnya, harapan muncul agar kasus sejenis tidak terulang. Masyarakat membutuhkan sistem pelaporan yang lebih responsif terhadap benda mencurigakan dan penanganan cepat oleh aparat. Ketika edukasi dan pengawasan berjalan bersama, bahayanya bisa dicegah sebelum menjadi tragedi.

Baca juga berita lainnya disini: Suara Kabar Media – Suara Kabar Media

Baca juga berita update Bekasi lainnya disini: https://kabarbaghasasi.com/