JAKARTA — Suhu dinamika di internal organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), kembali memanas. Publik dikejutkan dengan aksi saling bantah yang terjadi pasca-munculnya pernyataan dari kelompok yang menamakan diri Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU.
Kelompok tersebut secara mengejutkan mengklaim telah melakukan “pencopotan” atau mosi tidak percaya terhadap Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Namun, klaim tersebut langsung mendapatkan respons keras dan penolakan dari jajaran pengurus resmi PBNU di Kramat Raya.
Klaim Presidium MLB: Gus Yahya Melanggar Konstitusi?
Isu ini bermula dari pertemuan Presidium MLB NU di Cirebon (atau lokasi terkait terkini) yang mengeluarkan maklumat kontroversial. Mereka menilai kepemimpinan Gus Yahya telah melenceng dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi serta Khittah NU.
Atas dasar dugaan pelanggaran prinsipil tersebut, presidium ini mendeklarasikan pencopotan mandat Gus Yahya dan mendesak segera digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk mengganti nahkoda baru.
“Kami melihat ada pelanggaran serius dalam tata kelola organisasi yang tidak bisa dibiarkan. MLB adalah jalan konstitusional untuk menyelamatkan marwah NU,” ujar salah satu perwakilan Presidium dalam keterangannya.

PBNU: “Itu Ilegal dan Dagelan”
Merespons manuver tersebut, PBNU melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) atau Ketua PBNU bidang hukum, langsung pasang badan. Pihak PBNU menegaskan bahwa klaim pencopotan tersebut adalah ilegal, tidak sah, dan tidak berdasar hukum.
PBNU menilai gerakan tersebut hanyalah “dagelan” dari segelintir pihak yang kecewa dan tidak merepresentasikan struktur organisasi yang sah mulai dari tingkat Cabang (PCNU) hingga Wilayah (PWNU).
“Tidak ada itu istilah pencopotan di jalanan. PBNU solid. Struktur dari pusat sampai ranting tegak lurus pada kepemimpinan hasil Muktamar Lampung. Klaim mereka itu halusinasi dan tidak memiliki legitimasi apapun dalam AD/ART,” tegas bantahan dari pihak PBNU, Senin (1/12/2025).
Akar Rumput Diimbau Tenang
Konflik terbuka ini tentu menimbulkan kebingungan di kalangan warga Nahdliyin di akar rumput. Di satu sisi ada narasi penyelamatan organisasi, di sisi lain ada narasi menjaga soliditas kepemimpinan yang sah.
Para kiai sepuh dan tokoh senior NU mengimbau agar warga tidak terpancing provokasi yang dapat memecah belah persatuan umat. Segala perbedaan pendapat diharapkan dapat diselesaikan melalui mekanisme musyawarah (tabayyun) di internal keluarga besar NU, bukan melalui manuver politik yang gaduh di media.
Publik kini menanti, apakah gerakan desakan MLB ini akan membesar seperti bola salju, atau justru layu sebelum berkembang karena kuatnya legitimasi Gus Yahya?
Baca juga berita update lainnya disini: https://suarakabarmedia.com/
Baca juga berita update Bekasi lainnya disini: https://kabarbaghasasi.com/
























