JAKARTA — Bencana hidrometeorologi yang menerjang wilayah Pulau Sumatera di penghujung tahun 2025 ini mencatatkan sejarah kelam. Berdasarkan pemutakhiran data (update) terbaru per Senin (1/12/2025), jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi sekaligus Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah secara signifikan.
Satuan Tugas Penanggulangan Bencana mencatat angka yang memilukan: sebanyak 442 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, nasib 402 warga lainnya masih belum diketahui (hilang) dan masih dalam proses pencarian intensif.
Operasi SAR Berpacu dengan Waktu
Tingginya angka korban hilang membuat tim SAR Gabungan (Basarnas, TNI, Polri, dan Relawan) harus bekerja ekstra keras berpacu dengan waktu. Masa tanggap darurat dimaksimalkan untuk menyisir area-area yang tertimbun material longsor dan puing banjir bandang.
Namun, operasi pencarian menghadapi kendala berat di lapangan. Cuaca yang masih ekstrem, akses jalan yang terputus total, serta luasnya area terdampak membuat alat berat sulit menembus titik-titik lokasi yang diduga masih menimbun korban.
“Angka 402 orang hilang ini bukan sekadar statistik, ini adalah nyawa saudara-saudara kita. Kami kerahkan seluruh kekuatan, anjing pelacak (K-9), hingga drone termal untuk mendeteksi keberadaan korban,” ujar perwakilan BNPB dalam konferensi pers terbarunya.

Sebaran Wilayah Terdampak
Bencana ini memukul tiga provinsi secara serentak, membuat penanganan logistik dan evakuasi menjadi tantangan nasional.
-
Sumatera Utara: Menjadi wilayah dengan dampak terparah, terutama di wilayah Tapanuli Tengah dan sekitarnya.
-
Sumatera Barat: Longsor dan banjir lahar dingin kembali menghantui wilayah di sekitar pegunungan.
-
Aceh: Banjir bandang meluluhlantakkan pemukiman di sejumlah kabupaten.
Ribuan warga kini terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat dengan kondisi yang memprihatinkan, menanti kepastian nasib anggota keluarga mereka yang belum ditemukan.
Duka Nasional
Tragedi ini mengundang simpati mendalam dari seluruh penjuru negeri. Pemerintah Pusat telah menetapkan status tanggap darurat bencana nasional untuk mempercepat aliran bantuan. Presiden Prabowo Subianto juga telah turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan berjalan maksimal.
Masyarakat Indonesia diajak untuk mendoakan para korban dan menyalurkan bantuan kemanusiaan guna meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera yang sedang berduka hebat.
Baca juga berita update lainnya disini: https://suarakabarmedia.com/
Baca juga berita update Bekasi lainnya disini: https://kabarbaghasasi.com/
























