Rapat Banmus (3)
Lebih dari Sekadar Bendera Anime: Simbol 'One Piece' Berkibar di Demo Gen Z Meksiko, Protes Korupsi dan Pembunuhan Brutal

Mexico City – Aksi demonstrasi besar-besaran yang dimotori oleh Generasi Z mengguncang Meksiko pada akhir pekan lalu. Di tengah lautan bendera nasional Meksiko, sebuah simbol tak terduga turut mencuri perhatian: Bendera Bajak Laut Topi Jerami dari serial manga populer, One Piece.

Aksi yang digelar di Mexico City, Sabtu (15/11/2025), ini awalnya berlangsung damai namun berakhir ricuh. Para demonstran, yang frustrasi dengan masalah sistemik, turun ke jalan untuk memprotes kebijakan keamanan Presiden Claudia Sheinbaum yang dinilai gagal.

Pemicu Demo: Pembunuhan Brutal Wali Kota

Kemarahan publik, terutama Gen Z, tersulut oleh serangkaian pembunuhan brutal yang menyoroti kegagalan negara dalam mengatasi kekerasan geng narkoba.

Puncak kemarahan terjadi setelah pembunuhan Carlos Manzo, Wali Kota Uruapan di Negara Bagian Michoacan. Manzo, yang dikenal vokal melawan geng narkoba, tewas ditembak di tengah keramaian saat peringatan Hari Orang Mati (Day of the Dead) pada awal November.

Sebelumnya, seorang petani kritis bernama Bernardo Bravo juga tewas ditembak. Kematian para tokoh vokal ini memicu manifesto dari kelompok ‘Generasi Z Meksiko’ di media sosial, yang menyatakan muak dengan kekerasan, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan.

Simbol Perlawanan ‘One Piece’

Di antara para demonstran, hadir Andres Massa (29), seorang konsultan bisnis yang turut membawa bendera One Piece.

Penggunaan bendera Bajak Laut Topi Jerami ini bukan tanpa alasan. Secara global, One Piece telah menjadi simbol perlawanan anak muda melawan “pemerintah dunia” yang opresif dan korup—sebuah narasi yang dirasa relevan oleh para pengunjuk rasa di Meksiko.

“One Piece diketahui telah menjadi simbol protes anak muda global, termasuk di Indonesia dan Nepal,” tulis laporan tersebut, menegaskan bahwa bendera itu adalah bentuk perlawanan sadar terhadap ketidakadilan.

Bentrok di Istana Nasional, Ratusan Terluka

Aksi protes memanas ketika sekelompok kecil demonstran bertudung mencoba merobohkan pagar di sekitar Istana Nasional, tempat tinggal Presiden Sheinbaum.

Polisi anti huru-hara merespons dengan menembakkan gas air mata. Tembakan ini justru dibalas dengan teriakan marah dari para demonstran.

“Begini seharusnya Kalian melindungi Carlos Manzo!” teriak sejumlah pengunjuk rasa ke arah barisan polisi.

Massa kemudian melempari polisi dengan batu dan kerikil, yang dibalas dengan lemparan balik oleh petugas. Kepala Keamanan Mexico City, Pablo Vazquez, melaporkan bahwa insiden ini menyebabkan 100 polisi terluka (40 dirawat di rumah sakit) dan 20 demonstran terluka.

Vazquez juga menyatakan bahwa 20 orang telah diamankan atas tuduhan penjarahan dan kekerasan, termasuk menyerang seorang wartawan.


Baca juga berita lainnya disini: Suara Kabar Media – Suara Kabar Media