Cilacap – Pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memasuki babak penting. Setelah sebelumnya dilaporkan dua korban tewas, tim gabungan berhasil menemukan tiga jenazah tambahan sehingga total korban meninggal dunia akibat longsor kini mencapai enam orang.
Ketiga korban yang ditemukan atas nama Muhammad Hafiz (6 tahun), Nurisnaini (30 tahun), dan Asmanto (70 tahun). Upaya evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR dan BPBD setempat untuk menjangkau lokasi terdampak yaitu Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying.
Bencana ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut, yang mengakibatkan kondisi tanah menjadi labil dan tidak mampu menahan beban. Akibatnya, tanah longsor secara tiba-tiba menimpa permukiman warga di lereng bukit.
Menurut data dari BPBD Kabupaten Cilacap, saat ini masih terdapat puluhan warga yang dianggap hilang dan belum ditemukan. Sebelumnya dilaporkan hingga 20 orang hilang dalam bencana ini.
Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur, termasuk SAR gabungan, BPBD, personel TNI/Polri, serta relawan lokal. Tim pembagi sektor pencarian ditugaskan menjangkau lokasi-lokasi yang sulit dijangkau karena kondisi medan yang curam dan tertutup material longsor.
Warga yang selamat menceritakan bagaimana kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Beberapa rumah bahkan langsung tertimbun material longsor sehingga mempersulit proses evakuasi dini. Kondisi ini diperparah oleh akses yang terbatas dan cuaca yang masih tidak bersahabat. Tim evakuasi melanjutkan pencarian di malam hari dengan penerangan tambahan dan alat berat untuk mengangkat material longsor.
Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama dinas terkait mengimbau warga di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan dan setelah hujan deras berlangsung. Mereka juga meminta agar warga menjauhi tebing atau lereng yang mengalami retakan atau perubahan struktur tanah.
Kepala BPBD Cabang setempat menyampaikan bahwa prioritas utama sekarang adalah menyelamatkan korban yang masih hilang dan memastikan kondisi medan aman sebelum melanjutkan pencarian lebih lanjut. Ia menambahkan bahwa edukasi mitigasi bencana akan diperkuat, serta survei terhadap titik-titik rawan dilakukan secara berkala agar kejadian serupa bisa diminimalkan.
Dengan bertambahnya korban meninggal, duka mendalam menyelimuti keluarga korban dan masyarakat Majenang. Solidaritas masyarakat setempat terlihat jelas: bantuan logistik dan doa terus mengalir ke lokasi bencana. Meski demikian, tantangan besar masih menanti tim evakuasi dan warga — baik dari sisi medan sulit, kondisi cuaca, maupun beban psikologis yang dialami warga.
Bencana longsor di Cilacap ini sekali lagi menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana. Bahaya labilitas tanah di daerah lereng harus diantisipasi dengan baik, dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan relawan harus terus diperkuat agar korban tidak terus bertambah.
Baca juga berita lainnya disini: Gusti Purbaya Dinobatkan Raya Keraton Surakarta: Sah Jadi Susuhunan Pakubuwono XIV dalam Prosesi Sakral – Suara Kabar Media Gusti Purbaya Dinobatkan Raya Keraton Surakarta: Sah Jadi Susuhunan Pakubuwono XIV dalam Prosesi Sakral
Baca berita mengenai cilacap disini: Kabupaten Cilacap Dalam Angka 2025 – Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap
























